KAJIAN THOHAROH - Pengertian dan Hikmahnya
A .
Pengertian Thoharoh.
Thoharoh secara bahasa bermakna "bersih,
terlepas dari kotoran, baik kotoran yang bersifat hissiy / dapat
diindera (seperti najis), atau kotoran yang bersifat ma'nawiy (seperti
aib dan dosa) ".
Adapun arti secara syar'i (hukum Islam), bermakna :
"suatu pekerjaan yang menjadikan diperbolehkannya sholat / segala
ibadah yang membutuhkan thoharoh, seperti berwudhu (bagi orang yang
belum memiliki wudhu), mandi janabah (bagi orang yang mempunyai hadats
besar), dan menghilangkan / membersihkan najis dari pakaian, tempat dan
badan ".
B . Thoharoh
dari sisi Tasawwuf .
Membersihkan diri dari kotoran yang zhohir (najis), haruslah
dibarengi pula dengan pembersihan bathin (dari aib dan kemaksiatan). Sebab
dosa juga merupakan kotoran sebagaimana najis. Bedanya, dosa adalah kotoran yang bersifat ma'nawi (abstrak), dan najis adalah kotoran
yang bersifat hissiy (inderawi) .
Seseorang yang hanya sibuk membersihkan zhohir, tapi dia tidak peduli dengan kebersihan bathin, maka ia bagaikan orang yang mewarnai depan rumah, membersihkan halaman tapi isi dari rumah tersebut hancur berantakan.
Untuk itu Hujjatul Islam Al - Imam Al - Ghazali RH membagi "thoharoh" kepada empat tingkatan :
- Mensucikan zhohir ( badan , tempat dan pakaian ) dari segala najis dan kotoran, sebagaimana yang diuraikan diatas.
- Mensucikan anggota badan dari perbuatan dosa dan kemaksiatan. Seperti menjaga telinga dari mendengar ghibah, menjaga mata dari melihat sesuatu yang diharamkan, menjaga lisan dari mengucapkan perkataan yang kotor dan dibenci ALLOH SWT dan sebagainya .
- Mensucikan hati dari segala hal yang dimurkai seperti sombong, dengki, dendam, riya' dan sebagainya dari segala yang dapat mendatangkan dosa.
- Mensucikan bathin dari selain ALLOH SWT. Tingkatan ini adalah yang paling tinggi dan merupakan " thoharoh " para Anbiya 'alayhimush sholaatu wassalaam. Karna bukan hanya luar biasanya mereka dalam ibadah " mahdhoh ", bahkan sampai tidur, makan dan laparnya mereka, diam dan bergeraknya mereka.. hanya "untuk" dan "karena" ALLOH SWT.
C . Hikmah
disyariatkannya ibadah Thoharoh :
Bagi setiap perintah ALLOH SWT yang
ditetapkan atas hamba - NYA, pasti ada memiliki hikmah yang tersimpan.
Baik yang telah kita ketahui maupun yang belum. Maka hikmah atas ibadah
Thoharoh ini, setidaknya yang terlintas dalam benak kita adalah sebagai
berikut :
- Thoharoh ( bersuci ) adalah fithrah. Manusia yang masih suci fithrahnya tentu tidak suka dekil, kumel, kotor dan bau. Maka inilah syariat, memerintahkan manusia untuk menjaga kesucian dan kebersihan, sebagai tabiat / fithrah asli dari manusia.
- Thoharoh menjaga kemuliaan seorang muslim, karna tiap manusia menyenangi setiap orang yang bersih dan rapi . Maka sungguh sangat menjengkelkan hati bila kita hadir disuatu majlis, banyak orang menutup hidungnya karna bau yang ditimbulkan oleh kita.
- Thoharoh dapat menjaga kesehatan. Coba antum perhatikan ibadah thoharoh yang paling sering kita lakukan, yakni berwudhu, membersihkan anggota tubuh yang rentan terkena kotoran seperti wajah, tangan, hidung, kuping dan kaki. Sebab penyakit itu umumnya berasal dari kotoran.
- Melaksanakan ibadah kepada ALLOH SWT dalam keadaan bersih dan suci. Karna bagaimana mungkin kita menghadap kepada ZAT YANG MAHA SUCI, MAHA MULIA , MAHA AGUNG, dalam kedaan kotor dan bau, padahal ketika kita menemui seorang makhluq-NYA, kita betul-betul tampil rapi, bersih dan wangi ...???
Komentar
Posting Komentar