TENTANG MAJLIS & KATA SAMBUTAN
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله الذي أمرنا بالصدق والأمانة ، والصلاة والسلام علي نبينا وشفيعنا سيدنا محمد سيد الأمة ، وعلي آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلي يوم القيامة
أما بعد
الحمد لله الذي أمرنا بالصدق والأمانة ، والصلاة والسلام علي نبينا وشفيعنا سيدنا محمد سيد الأمة ، وعلي آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلي يوم القيامة
أما بعد
Dengan pertolongan ALLOH SWT, akhirnya kami dapat hadir di Media Sosial dan Website ini . Alasan yang paling mendasar bagi kami adalah : " Didunia maya ini siapapun dapat menulis , siapapun dia ..." .
Padahal bilamana kita dapatkan , banyaknya orang yang menyampaikan suatu berita, maka "banyaknya" tersebut tidak menjamin kebenaran dari suatu informasi, karna banyak faktor yang harus diperhatikan dari "maqbul"nya suatu berita. Diantaranya, boleh jadi orang banyak itu tidak mengerti persoalan yang dibicarakan, boleh jadi juga mereka telah memiliki asumsi dasar yang keliru. Maka sebanyak apapun orang yang menyampaikan, tetap tidak dapat menjamin kebenaran dari sebuah informasi.
Memang dimaklumi, bahwa kita tidak dapat menjangkau seluruh informasi. Kita membutuhkan pihak lain untuk mendapatkan suatu informasi, dan pihak lain tersebut ada yang jujur dan memiliki kapasitas dalam menyampaikan suatu informasi dan ada yang sebaliknya. Maka dari itu, suatu berita / informasi harus disaring, karna jangan sampai kita berpijak pada suatu pijakan yang tidak jelas, atau dalam bahasa Al-qur'an yang tengah kita bahas ini dengan ungkapan "bi jahalatin", yang maknanya "tanpa pengetahuan" .
Sebagaimana ALLOH SWT berfirman :
" يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ
فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا
فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ " .
" Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kalian seorang fasiq membawa suatu berita, maka bersungguh-sungguhlah mencari kejelasan agar kalian tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa pengetahuan, yang menyebabkan kalian atas perbuatan kalian, menjadi orang-orang yang menyesal ". (Surat Al-Hujuraat, : 6 ).
Ayat diatas merupakan salah satu dasar yang ditetapkan syariat dalam mensikapi suatu berita, baik dalam masalah penerimaannya maupun dalam pengamalannya.
Dengan berbekal ayat ini, kita yang banyak memperoleh informasi dari media internet, tentu kesulitan untuk melacak satu persatu penulis dari suatu berita yang kita baca. Apakah sipenulis adalah seorang yang fasiq (seorang yang durhaka, yang keluar dari tuntunan agama, karna melakukan dosa besar, atau sering melakukan dosa-dosa kecil ) ataukah dia seorang yang dapat dikategorikan sebagai orang yang dapat diterima beritanya.
Maka untuk dapat mengamalkan ayat ini, bilamana dalam suatu masyarakat sudah sulit dilacak sumber pertama dari suatu berita, sehingga tidak diketahui apakah penyebarnya fasiq atau tidak, atau bila dalam suatu masyarakat telah banyak orang-orang fasiq, hingga budaya "ngibul" sudah menjadi hal yang biasa, maka ketika itu setiap berita penting tidak boleh diterima begitu saja, lebih-lebih berita yang ada hubungannya dengan masalah keyakinan agama atau masalah syariat.
Sayyidina Ali bin Abi Tholib RA pernah berkata : " Bila kebaikan meliputi suatu masa beserta orang-orang yang ada didalamnya, lalu seseorang berburuk sangka terhadap orang lain yang belum pernah melakukan cela, maka berarti orang yang berburuk sangka tadi telah menzolimi orang lain tersebut. Tapi bilamana kejahatan telah meliputi suatu masa, disertai banyaknya orang-orang yang melakukan kezholiman, maka bilamana seseorang berbaik sangka kepada orang yang belum dikenalnya, tentu akan menjadikan ia sebagai orang yang sangat mudah tertipu".
Maka kami dengan niat yang baik, yakni akan selalu menampilkan postingan berita yang dapat dipertanggung jawabkan, jauh dari fitnah, berusaha menampilkan kebenaran. Semoga ALLOH beri kemudahan, bagi kami dan bagi anda sekalian yang mengikuti postingan kami. Atau minimal, kehadiran kami memperbanyak situs pembawa informasi kebenaran, sebagai lawan dari situs - situs penyebar fitnah. Karena ada dikatakan orang : "Siapa yang menguasai media informasi, ia akan dapat menguasai masyarakat" .
إن أريد إلا الإصلاح ما استطعت وما توفيقي إلا بالله ، عليه توكلت وإليه
أنيب ، هدانا الله وإياكم أجمعين والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Komentar
Posting Komentar